Halaman

Visit Hanumrais.com
Tampilkan postingan dengan label Health. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Health. Tampilkan semua postingan
Demensia adalah penyakit progresif yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia, terutama lansia. Selain berdampak langsung pada penderitanya, demensia juga membawa perubahan besar dalam kehidupan keluarga yang merawatnya. 

Dengan gangguan kognitif yang kian memburuk dan penurunan daya ingat, keluarga harus menghadapi tantangan berat baik secara psikologis maupun sosial. Berdasarkan data dari Alzheimer’s Disease International, sekitar 50 juta orang di dunia menderita demensia, dengan Alzheimer menjadi jenis demensia yang paling umum. 

Saat keluarga berjuang untuk merawat orang tercinta yang terkena demensia, mereka sering kali mengalami tekanan yang sangat besar. 

Artikel ini akan mengulas dampak psikologis dan sosial yang dihadapi keluarga yang merawat lansia dengan demensia, serta memberikan wawasan tentang bagaimana menangani tantangan ini dengan lebih baik.

Dampak Psikologis pada Keluarga


Dampak Psikologis dan Sosial Demensia pada Keluarga

Merawat anggota keluarga yang mengalami gejala demensia bisa menjadi pengalaman yang sangat emosional. Karena kerusakan sel saraf otak terus memburuk, penderita mengalami fungsi otak menurun, yang membuat mereka semakin bergantung pada perawatan orang lain. 

Situasi ini menempatkan beban psikologis yang besar pada keluarga, terutama mereka yang terlibat langsung dalam perawatan harian.
  

1. Stres dan Kecemasan


Perubahan perilaku pada penderita demensia, seperti kebingungan, disorientasi, atau bahkan agresivitas, bisa menyebabkan stres yang signifikan bagi keluarga. Ketika orang yang Anda cintai mulai kehilangan kemampuan untuk mengingat hal-hal sederhana atau merespons lingkungan mereka, perasaan cemas tentang masa depan sering kali muncul. 

Keluarga sering kali khawatir tentang seberapa cepat penyakit ini akan berkembang dan apakah mereka mampu menyediakan perawatan yang diperlukan. Selain itu, mengelola kebutuhan sehari-hari penderita bisa sangat melelahkan. 

Penderita demensia mungkin tidak dapat lagi melakukan aktivitas dasar seperti makan, mandi, atau berpakaian tanpa bantuan. Ini membuat perawat mengalami kecemasan terus-menerus, terutama jika mereka merasa kewalahan dengan tanggung jawab tersebut.

2. Depresi


Seiring perkembangan penyakit, banyak keluarga yang merawat penderita demensia juga mengalami depresi. Melihat seseorang yang mereka cintai kehilangan identitas, ingatan, dan kemandirian bisa sangat menyakitkan. 

Kesedihan karena "kehilangan" orang yang mereka kenal, meskipun secara fisik orang tersebut masih ada, sering kali disebut sebagai "berduka sebelum waktunya" atau anticipatory grief. 

Perasaan isolasi juga bisa muncul ketika keluarga merasa tidak ada yang memahami apa yang mereka alami, terutama ketika mereka tidak memiliki dukungan dari luar.
  

3. Beban Emosional


Demensia juga bisa menyebabkan perubahan kepribadian yang drastis pada penderitanya, yang bisa menambah beban emosional keluarga. Seseorang yang sebelumnya ramah dan ceria bisa menjadi mudah marah atau bingung. 

Keluarga sering kali merasa frustrasi karena mereka tidak bisa "mengembalikan" orang yang mereka kenal. 

Merawat seseorang dengan demensia juga bisa memicu perasaan bersalah, terutama jika perawat merasa mereka tidak cukup sabar atau tidak memberikan perawatan yang terbaik. Beban emosional ini bisa berujung pada kelelahan fisik dan mental.

Dampak Sosial pada Keluarga


Selain tekanan psikologis, perawatan lansia dengan demensia juga memengaruhi hubungan sosial keluarga. Ketika anggota keluarga menjadi semakin terlibat dalam perawatan, sering kali hubungan sosial dan kegiatan luar terganggu.
  

1. Isolasi Sosial


Keluarga yang merawat penderita demensia sering merasa terisolasi dari lingkungan sosial mereka. Keterlibatan dalam kegiatan sosial, seperti bertemu teman atau menghadiri acara keluarga, sering kali menjadi prioritas kedua karena tuntutan perawatan yang intens. 

Merawat penderita demensia membutuhkan banyak waktu, energi, dan komitmen, sehingga banyak perawat keluarga merasa tidak punya waktu untuk menjaga hubungan sosial mereka. Isolasi ini tidak hanya memengaruhi perawat, tetapi juga penderita. 

Sering kali, penderita demensia ditarik dari kehidupan sosial karena penurunan fungsi kognitif mereka, yang membuat mereka merasa tidak nyaman dalam situasi sosial.

2. Konflik Keluarga


Keputusan tentang bagaimana merawat penderita demensia dapat menjadi sumber konflik dalam keluarga. Tidak jarang ada perbedaan pendapat tentang siapa yang harus bertanggung jawab, bagaimana cara terbaik untuk merawat, atau apakah perlu mempertimbangkan fasilitas perawatan khusus. 

Ketika anggota keluarga tidak sependapat, ini dapat menyebabkan ketegangan dan konflik yang memperburuk situasi. 

Selain itu, dalam banyak kasus, tanggung jawab perawatan jatuh kepada satu atau dua anggota keluarga saja, sementara anggota keluarga lain tidak terlibat. Ketidaksetaraan dalam pembagian tanggung jawab ini bisa menimbulkan rasa sakit hati dan kebencian.
 

3. Dampak Finansial


Perawatan penderita demensia juga menimbulkan dampak finansial yang signifikan. Selain biaya perawatan medis yang tinggi, banyak keluarga yang harus mengeluarkan uang untuk mendukung kebutuhan harian penderita. Biaya seperti obat-obatan, terapi, dan perawatan khusus bisa sangat membebani. 

Beberapa anggota keluarga mungkin harus berhenti bekerja atau mengurangi jam kerja untuk merawat penderita, yang menambah tekanan ekonomi. Dampak finansial ini bisa menjadi sumber stres tambahan bagi keluarga, terutama jika mereka tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk menutupi biaya perawatan.
 

Cara Mengatasi Dampak Psikologis dan Sosial Demensia


Meskipun tantangan merawat penderita demensia bisa sangat berat, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk meringankan beban psikologis dan sosial. Berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu keluarga dalam menghadapi situasi ini:
  

1. Mencari Dukungan


Tidak ada yang harus merawat penderita demensia sendirian. Mencari dukungan dari keluarga besar, teman, atau kelompok dukungan perawat sangat penting. Dukungan sosial dapat membantu mengurangi perasaan isolasi dan memberikan ruang bagi perawat untuk berbagi pengalaman, mencari saran, atau sekadar berbicara dengan seseorang yang memahami situasinya. 

Selain itu, ada banyak organisasi yang menyediakan perawatan lansia dengan demensia, yang dapat membantu memberikan perawatan tambahan atau konsultasi. Menggunakan layanan ini bisa memberikan waktu istirahat yang sangat dibutuhkan bagi keluarga.
  

2. Meningkatkan Pengetahuan tentang Demensia


Memahami penyakit demensia secara lebih mendalam bisa membantu keluarga menghadapi situasi dengan lebih baik. 

Dengan mengetahui bagaimana demensia berkembang dan bagaimana cara terbaik untuk merawat penderita, perasaan cemas dan stres dapat dikurangi. Buku, seminar, atau situs web yang kredibel bisa menjadi sumber informasi yang berharga.
 

3. Mengatur Waktu untuk Diri Sendiri


Merawat seseorang dengan demensia bisa sangat menguras energi. Sangat penting bagi perawat untuk mengambil waktu untuk diri mereka sendiri, melakukan aktivitas yang mereka nikmati, atau hanya beristirahat sejenak dari tanggung jawab perawatan. 

Self-care adalah bagian penting dari menjaga kesehatan mental dan fisik, terutama ketika Anda menghadapi situasi yang menantang secara emosional.

Demensia bukan hanya tantangan bagi penderitanya, tetapi juga bagi keluarga yang merawat. Dampak psikologis dan sosial dari demensia dapat sangat besar, dengan keluarga sering kali mengalami stres, depresi, isolasi sosial, serta konflik internal. Namun, dengan dukungan yang tepat dan pengetahuan yang memadai, beban ini dapat dikurangi. 

Merawat penderita demensia membutuhkan komitmen, kesabaran, dan kekuatan mental yang besar. Jika Anda berada dalam situasi ini, penting untuk menyadari bahwa Anda tidak sendiri. Banyak sumber daya dan dukungan yang tersedia untuk membantu Anda melalui perjalanan ini.

Dampak Psikologis dan Sosial Demensia pada Keluarga

Sakit gigi mendadak adalah kondisi yang bisa sangat mengganggu dan menyakitkan. Banyak orang mengalami sakit gigi tiba-tiba tanpa peringatan, yang sering kali membuat panik dan tidak nyaman. Artikel ini akan mengulas penyebab utama sakit gigi mendadak dan memberikan solusi praktis untuk mengatasinya.


Penyebab Utama Sakit Gigi Mendadak


Penyebab Utama Sakit Gigi Mendadak dan Cara Mengatasinya

1. Karies Gigi (Gigi Berlubang)


Karies gigi adalah salah satu penyebab utama sakit gigi mendadak. Gigi berlubang terjadi ketika asam dari plak mengikis lapisan keras gigi (email) dan membentuk lubang kecil. Jika tidak diobati, lubang ini bisa menjadi lebih besar dan lebih dalam, mencapai saraf gigi dan menyebabkan rasa sakit yang hebat.


Tanda-tanda


  • Nyeri tajam atau berdenyut di gigi yang terpengaruh.
  • Sensitivitas terhadap makanan atau minuman panas, dingin, atau manis.
  • Lubang yang terlihat pada gigi.

Cara Mengatasi


  • Pemeriksaan dan Perawatan Gigi Rutin: Kunjungi dokter gigi secara teratur untuk pemeriksaan dan pembersihan gigi.
  • Fluorida: Gunakan pasta gigi yang mengandung fluorida untuk membantu memperkuat enamel gigi.
  • Penambalan Gigi: Jika sudah ada lubang, dokter gigi dapat melakukan penambalan untuk menutup lubang dan menghentikan perkembangan karies.

2. Infeksi Gusi (Gingivitis dan Periodontitis)


Infeksi gusi, seperti gingivitis dan periodontitis, dapat menyebabkan sakit gigi mendadak. Gingivitis adalah tahap awal penyakit gusi, ditandai dengan gusi yang merah, bengkak, dan mudah berdarah. Jika tidak diobati, gingivitis dapat berkembang menjadi periodontitis, yang mempengaruhi jaringan dan tulang yang mendukung gigi.


Tanda-tanda


  • Gusi merah, bengkak, dan berdarah.
  • Bau mulut yang persisten.
  • Gigi yang longgar atau bergeser.

Cara Mengatasi


  • Kebersihan Mulut yang Baik: Sikat gigi dua kali sehari dan gunakan benang gigi setiap hari.
  • Pembersihan Profesional: Kunjungi dokter gigi atau higienis gigi untuk pembersihan profesional.
  • Perawatan Medis: Dalam kasus periodontitis, dokter gigi mungkin merekomendasikan perawatan seperti pembersihan mendalam (skaling dan root planing) atau antibiotik.

3. Abses Gigi


Abses gigi adalah kantong nanah yang terbentuk di sekitar akar gigi akibat infeksi bakteri. Kondisi ini sangat menyakitkan dan memerlukan perhatian medis segera.


Tanda-tanda


  • Nyeri berdenyut yang parah dan terus-menerus.
  • Pembengkakan di wajah atau pipi.
  • Demam.
  • Rasa sakit saat mengunyah.

Cara Mengatasi


  • Kunjungan Darurat ke Dokter Gigi: Abses gigi adalah kondisi darurat yang memerlukan perawatan segera.
  • Pengeringan Abses: Dokter gigi mungkin perlu mengeringkan abses untuk mengeluarkan nanah.
  • Antibiotik: Dokter gigi mungkin meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi.
  • Perawatan Saluran Akar atau Ekstraksi: Dalam beberapa kasus, perawatan saluran akar atau pencabutan gigi mungkin diperlukan.

4. Gigi Retak atau Patah


Gigi yang retak atau patah dapat menyebabkan sakit gigi mendadak. Retak atau patah dapat terjadi karena trauma, menggigit benda keras, atau karena gigi yang sudah lemah akibat karies.


Tanda-tanda


  • Nyeri tajam saat menggigit.
  • Sensitivitas terhadap suhu ekstrem.
  • Gigi yang terasa kasar atau tajam saat disentuh dengan lidah.

Cara Mengatasi


  • Kompresi Dingin: Gunakan kompresi dingin di luar pipi untuk mengurangi pembengkakan dan nyeri.
  • Perawatan Gigi Darurat: Segera kunjungi dokter gigi untuk perawatan. Dokter gigi mungkin melakukan prosedur penambalan, mahkota, atau bahkan perawatan saluran akar tergantung pada tingkat kerusakan.
  • Menghindari Makanan Keras: Hindari menggigit makanan keras sampai gigi yang rusak telah diobati.

5. Sensitivitas Gigi


Sensitivitas gigi dapat menyebabkan sakit gigi mendadak, terutama saat mengonsumsi makanan atau minuman panas, dingin, manis, atau asam. Sensitivitas terjadi ketika enamel gigi terkikis, dan dentin di bawahnya terpapar.


Tanda-tanda


  • Nyeri tajam atau menusuk saat terkena suhu ekstrem.
  • Ketidaknyamanan yang berlangsung beberapa detik setelah terpapar pemicu.

Cara Mengatasi


  • Pasta Gigi Khusus: Gunakan pasta gigi yang dirancang untuk gigi sensitif untuk membantu mengurangi sensitivitas.
  • Menghindari Pemicu: Hindari makanan atau minuman yang memicu sensitivitas.
  • Pemeriksaan Gigi: Konsultasikan dengan dokter gigi untuk menentukan penyebab sensitivitas dan mendapatkan perawatan yang sesuai, seperti aplikasi fluoride atau penambalan gigi.

Cara Umum Mengatasi Sakit Gigi Mendadak


1. Kompresi Dingin


Gunakan kompresi dingin di luar pipi untuk mengurangi pembengkakan dan nyeri. Kompres dingin membantu menyempitkan pembuluh darah, mengurangi peradangan dan memberikan efek mati rasa sementara pada area yang sakit.


2. Obat Pereda Nyeri


Minum obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti ibuprofen atau paracetamol untuk mengurangi rasa sakit. Pastikan untuk mengikuti petunjuk dosis yang tercantum pada kemasan.


3. Air Garam


Berkumur dengan air garam hangat dapat membantu membersihkan area yang terkena dan mengurangi peradangan. Larutkan satu sendok teh garam dalam satu gelas air hangat dan berkumurlah selama beberapa detik sebelum meludahkannya.


4. Hindari Pemicu Rasa Sakit


Hindari makanan atau minuman yang dapat memperburuk sakit gigi, seperti makanan panas, dingin, manis, atau asam. Cobalah untuk tidak mengunyah di sisi mulut yang terkena rasa sakit.


5. Kunjungi Dokter Gigi


Sakit gigi mendadak memerlukan perhatian medis untuk mendiagnosis penyebab yang mendasarinya dan mendapatkan perawatan yang tepat. Jangan menunda kunjungan ke dokter gigi karena kondisi yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut.


Pencegahan Sakit Gigi Mendadak


1. Kebersihan Mulut yang Baik


Sikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluorida dan gunakan benang gigi setiap hari untuk menghilangkan plak dan sisa makanan yang dapat menyebabkan karies dan penyakit gusi.


2. Pemeriksaan Gigi Rutin


Kunjungi dokter gigi setidaknya dua kali setahun untuk pemeriksaan dan pembersihan gigi profesional. Pemeriksaan rutin dapat membantu mendeteksi masalah sejak dini dan mencegah komplikasi yang lebih serius.


3. Diet Sehat


Konsumsi makanan yang sehat dan seimbang, serta kurangi konsumsi makanan dan minuman manis. Makanan bergizi membantu menjaga kesehatan gigi dan gusi.


4. Hindari Kebiasaan Buruk


Hindari kebiasaan buruk yang dapat merusak gigi, seperti menggigit benda keras, mengunyah es, atau merokok. Kebiasaan ini dapat menyebabkan retak atau patah gigi dan masalah kesehatan mulut lainnya.


5. Gunakan Pelindung Mulut


Jika Anda berpartisipasi dalam olahraga kontak atau aktivitas yang berisiko cedera gigi, gunakan pelindung mulut untuk melindungi gigi Anda dari benturan atau trauma.


Sakit gigi mendadak bisa sangat menyakitkan dan mengganggu, tetapi memahami penyebab utamanya dan cara mengatasinya dapat membantu Anda mengelola rasa sakit dan mencegah masalah lebih lanjut.

 

Penyebab umum termasuk karies gigi, infeksi gusi, abses gigi, gigi retak atau patah, dan sensitivitas gigi. Mengatasi sakit gigi mendadak melibatkan perawatan darurat, penggunaan kompres dingin, obat pereda nyeri, dan menghindari pemicu rasa sakit.


Untuk mencegah sakit gigi mendadak, penting untuk menjaga kebersihan mulut yang baik, melakukan pemeriksaan gigi rutin, mengonsumsi diet sehat, menghindari kebiasaan buruk, dan menggunakan pelindung mulut saat berolahraga. 


Dengan langkah-langkah ini, Anda dapat menjaga kesehatan gigi dan gusi, serta mengurangi risiko sakit gigi mendadak di masa depan. Jangan ragu untuk mengunjungi dokter gigi jika Anda mengalami sakit gigi mendadak untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan menghindari komplikasi lebih lanjut. Kunjungi pafikotasukamakmue.org untuk tips sakit gigi lebih banyak lagi.

Penyebab Utama Sakit Gigi Mendadak dan Cara Mengatasinya

Prediabetes merupakan kondisi saat kadar gula darah tinggi namun belum masuk ke dalam kategori diabetes. Seseorang dikategorikan mengalami kondisi prediabetes jika kadar gula darahnya berada di rentang 100 hingga 125 mg/dL.

Para tenaga medis termasuk pafikabtulangbawangbarat.org menyatakan bahwa prediabetes masih dapat disembuhkan dengan melakukan perubahan gaya hidup.

Pengecekan gula darah secara rutin menjadi solusi untuk mengetahui kondisi kadar gula darah. Selain itu, gejala prediabetes pun penting diketahui untuk menghindari perubahan status menjadi diabetes.

Mengenal Gejala Prediabetes


Kenali Gejala Prediabetes dan Cara Mengatasinya

Prediabetes dapat terjadi pada siapapun, terlebih jika Anda memiliki faktor pemicu seperti keturunan, faktor usia serta gaya hidup tidak sehat.

Prediabetes tidak memiliki gejala yang pasti, namun jika Anda memiliki faktor pemicu ada baiknya untuk selalu rutin melakukan pengecekan gula darah.

Meski demikian, gejala berikut patut diperhatikan karena kerap terjadi pada pengidap prediabetes:

Mudah Haus


Anda patut waspada jika merasa lebih mudah haus dari biasanya. Mudah haus menjadi salah satu gejala prediabetes.

Pada pengidap prediabetes, rasa haus yang meningkat kerap terjadi karena tubuh butuh lebih banyak air untuk mengencerkan gula darah dalam tubuh.

Sering Buang Air Kecil


Intensitas berkemih atau buang air kecil yang meningkat menjadi salah satu indikasi dari prediabetes. Hal ini berkaitan dengan gejala mudah haus.

Untuk menjaga keseimbangan cairan, maka tubuh merespon dengan mengeluarkan cairan tersebut melalui proses berkemih. Umumnya peningkatan frekuensi buang air kecil pada penderita prediabetes terjadi di malam hari.

Kulit Menjadi Lebih Gelap


Jika mengalami dua gejala di atas, Anda pun dapat memperhatikan gejala lainnya yakni perubahan warna pada bagian tubuh tertentu.

Salah satunya adalah kulit gelap di leher atau pada bagian lipatan lainnya seperti ketiak dan selangkangan.

Kondisi ini disebut dengan istilah acanthosis nigricans yang erat kaitannya insulin resistance yang berpengaruh pada pergantian sel kulit yang lebih cepat.

Skin Tags


Seiring dengan menggelapnya warna kulit, biasanya skin tags berupa kulit kecil yang menyerupai kutil pun kerap menandai gejala prediabetes.

Penglihatan Menjadi Kabur


Tingginya kadar gula dalam darah dapat mengganggu fungsi retina yang menyebabkan penglihatan kabur. Kondisi ini dikenal sebagai retinopati diabetik.

Mengatasi Prediabetes dengan Mengubah Pola Hidup Sehat


Selain keturunan, prediabetes erat kaitannya dengan gaya hidup yang tidak sehat. Merokok, mengkonsumsi makanan manis serta berat badan yang tidak terkontrol menjadi faktor pemicu prediabetes.

Prediabetes dapat disembuhkan dengan mengubah gaya hidup serta melakukan hal-hal berikut ini:

Mengkonsumsi Makanan Bergizi


Makanan berserat tinggi, rendah lemak dan kalori dapat Anda jadikan pilihan agar sembuh dari prediabetes.

Menjaga Berat Badan Ideal


Menurunkan berat badan serta menjaganya dalam proporsi ideal dapat menyembuhkan prediabetes dan menekan risiko diabetes tipe 2.

Berolahraga


Beraktivitas seperti olahraga dapat menurunkan kadar gula dalam darah. Pafi sepakat bahwa dengan olahraga gula darah akan dimanfaatkan sebagai energi sehingga insulin dapat bekerja lebih efektif.

Berhenti Merokok


Merokok dapat mempengaruhi kinerja insulin, bagi Anda yang sudah memasuki tahap prediabetes penting untuk segera berhenti merokok.

Konsumsi Obat sesuai Resep Dokter


Jika mengalami gejala prediabetes di atas, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan. Terapi obat dapat mempercepat penyembuhan prediabetes hingga gula darah Anda normal kembali.

Mengetahui gejala prediabetes dapat menyelamatkan Anda dari resiko diabetes tipe 2 yang tidak dapat disembuhkan. Ubah gaya hidup serta konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Kenali Gejala Prediabetes dan Cara Mengatasinya

Mata merupakan salah satu bagian terpenting dari tubuh kita. Seperti kata pepatah "Mata adalah Jendela Dunia", karena melalui mata, kita bisa menyaksikan indahnya dunia. 

Betapa pentingnya mata bagi kehidupan kita, maka Anda perlu tahu tips menjaga kesehatan mata agar mata tetap sehat sampai usia tua. Salah satu hal yang perlu diperhatikan antara lain gaya hidup. Gaya hidup yang sehat akan sangat berpengaruh pada kesehatan mata.

Tips Menjaga Kesehatan Mata


Tips Efektif Menjaga Kesehatan Mata Setiap Hari

Tips untuk menjaga kesehatan mata bukanlah hal sulit jika Anda terbiasa melakukan gaya hidup yang sehat. Hal itu antara lain meliputi asupan makanan, kebiasaan, dan pemeriksaan rutin. Maka simak beberapa tips bagaimana menjaga kesehatan mata berikut ini!

1. Gunakan Kacamata Pelindung Anti Radiasi


Tak dapat dipungkiri bahwa di era sekarang ini, kita tak bisa lepas dari gadget. Beberapa aktivitas pekerjaan membutuhkan gadget, terutama komputer/laptop dan handphone. Maka dari itu salah satu tips menjaga mata agar tetap sehat adalah dengan menggunakan kaca mata pelindung anti radiasi selama menggunakan gadget.

Kacamata anti radiasi merupakan alat pelindung yang bermanfaat untuk mengurangi risiko atau mencegah masuknya radiasi dari layar komputer, handphone dan sinar matahari. Dengan menggunakan kacamata pelindung anti radiasi ini kerusakan mata bisa dicegah atau setidaknya bisa mengurangi risiko kerusakan yang lebih parah. Pilihlah kacamata yang pas dengan bentuk mata Anda, sehingga nyaman saat digunakan.

2. Mengatur Keseimbangan Pencahayaan Ruangan dan Perangkat


Tips jaga kesehatan mata selanjutnya adalah dengan mengatur pencahayaan antara ruangan dan perangkat. Layar perangkat perlu diatur agar tidak terlalu silau, sehingga mata menjadi lebih nyaman untuk melihat ke layar perangkat. Pencahayaan yang terlalu terang akan membuat mata akan sangat mengganggu penglihatan yang membuat mata tidak nyaman.

Selain itu, cahaya ruangan juga dapat berpengaruh pada kesehatan mata. Melakukan kegiatan di depan laptop, menonton televisi atau menggunakan handphone saat ruangan dalam kondisi gelap sesungguhnya menimbulkan efek buruk pada mata.

Hal ini karena saat menatap layar dalam kondisi gelap, mata akan bekerja lebih ekstra. Itulah mengapa seringkali timbul rasa pusing, mata panas serta mata lelah. Maka tips menjaga kesehatan mata saat ingin menggunakan gadget adalah mengatur pencahayaan ruangan yang cukup, yaitu tidak gelap dan juga tidak terlalu terang.

3. Perbanyak Asupan Buah dan Sayuran


Anak-anak saat ini juga sering menggunakan gadget, terutama handphone. Maraknya game membuat anak-anak tak bisa lepas dari kegiatan tersebut. Maka Anda perlu tahu tips menjaga kesehatan mata anak, salah satunya dengan memperbanyak konsumsi buah dan sayuran.

Mengkonsumsi buah dan sayuran yang banyak mengandung vitamin A dan vitamin C sangat dianjurkan untuk menjaga mata agar tetap sehat dan terhindar dari kerusakan. Selain itu, Anda tetap wajib membatasi waktu anak-anak dalam bermain game.

4. Lakukan Peregangan Mata


Tips untuk menjaga kesehatan mata berikutnya adalah melakukan peregangan mata. Jangan berada di depan gadget Anda secara terus-menerus selama berjam-jam. Mata Anda berhak istirahat, jangan dipaksa untuk bekerja terlalu keras, namun istirahatkan mata setiap 2 - 3 jam dengan melakukan peregangan.

Peregangan disebut juga senam mata, yakni dengan melakukan pemijatan pada wajah, saat mata dalam keadaan mata terpejam selama beberapa menit. Gerakkan bola mata beberapa kali, dan setelah merasa nyaman, maka Anda dapat melanjutkan aktivitas pekerjaan kembali.

5. Lakukan Pemeriksaan Mata Secara Rutin


Salah satu tips menjaga kesehatan mata adalah dengan melakukan pemeriksaan secara rutin. Hal ini bermanfaat sebagai langkah deteksi diri, sehingga apabila ada gangguan pada mata dapat segera diketahui. Pemeriksaan mata bisa dilakukan setiap 6 bulan sekali atau menyesuaikan kondisi kesehatan mata masing-masing.

Demikian beberapa tips menjaga mata agar kondisinya tetap sehat. Untuk mendapatkan informasi lebih detail kunjungi pafi. Semoga bermanfaat!

5 Tips Efektif Menjaga Kesehatan Mata Setiap Hari, Simak Yuk!

Gaya hidup modern yang serba cepat dan kurang sehat dapat menjadi penyebab sakit jantung di usia muda. Oleh karena itu, kini penyakit jantung tidak hanya menyerang orang tua.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung di usia muda, antara lain gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, kurang olahraga, dan pola makan yang tidak sehat.

Riwayat keluarga dengan penyakit jantung, kolesterol tinggi, diabetes, tekanan darah tinggi, dan obesitas juga meningkatkan risiko penyakit jantung.

Tanda-Tanda Sakit Jantung di Usia Muda


Tanda-tanda Sakit Jantung di Usia Muda yang Sering Diabaikan

Penting sekali untuk mengenali ciri penyakit jantung di usia muda. Hal ini dimaksudkan agar penderita dapat segera mendapatkan penanganan yang tepat.

1. Nyeri Dada


Nyeri dada merupakan tanda paling umum dari penyakit jantung. Nyeri ini bisa terasa seperti dada tertekan, diremas, atau ditusuk. Rasa sakitnya bisa menjalar ke lengan kiri, rahang, bahu, atau punggung.

2. Sesak Napas


Sesak nafas yang tiba-tiba atau semakin parah saat beraktivitas fisik bisa menjadi tanda penyakit jantung. Tanda ini muncul karena jantung tidak mampu memompa darah dengan cukup ke seluruh tubuh.

3. Mudah Lelah


Jika Anda merasa mudah lelah, bahkan untuk melakukan aktivitas ringan, ini bisa menjadi tanda penyakit jantung. Kelelahan terjadi karena jantung tidak mampu memberikan cukup oksigen ke seluruh tubuh.

4. Pusing atau Sakit Kepala Ringan


Pusing atau sakit kepala ringan yang sering terjadi, terutama saat beraktivitas fisik atau setelah makan, bisa menjadi tanda penyakit jantung. Gejala ini terjadi karena aliran darah ke otak terganggu.

5. Mual dan Muntah


Pada orang yang pengalaman sakit jantung di usia muda biasanya mengalami mual dan muntah yang tidak biasa. Hal ini terjadi karena jantung tidak mampu memompa darah dengan cukup ke lambung dan usus.

6. Pembengkakan Kaki


Pembengkakan kaki, terutama di pergelangan kaki, bisa menjadi tanda penyakit jantung. Hal ini disebabkan oleh jantung yang tidak mampu memompa darah dengan cukup ke seluruh tubuh, sehingga cairan menumpuk di kaki.

7. Berkeringat Dingin


Berkeringat dingin yang tiba-tiba bisa menjadi tanda serangan jantung. Hal ini terjadi karena tubuh sedang bereaksi terhadap rasa sakit dan stres.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang dengan tanda-tanda di atas mengalami penyakit jantung. Namun, jika Anda mengalami beberapa tanda-tanda tersebut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Teknologi penyembuhan penyakit jantung di usia muda kini sudah semakin canggih. Namun, mencegah lebih baik daripada mengobati.

Penyakit jantung di usia muda dapat dicegah dengan menjalani gaya hidup sehat, seperti tidak merokok, berolahraga secara teratur, dan makan makanan yang sehat.

Selain itu, dengan menjaga berat badan ideal, mengontrol tekanan darah, kolesterol, dan gula darah, serta melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin juga dapat mencegah penyakit jantung.

Dengan mengetahui ciri ciri penyakit jantung di usia muda, penyebab, dan pencegahan sakit jantung di usia muda, diharapkan kita dapat menjaga kesehatan jantung dan terhindar dari penyakit ini.

Jika Anda tertarik mendalami dunia kesehatan jantung, Anda bisa mengunjungi situs pafikotaaekkanopan.org. Situs ini adalah situs resmi Persatuan Ahli Farmasi Indonesia Cabang Kota Aek Kanopan, Sumatera Utara.

Para ahli farmasi di pafikotaaekkanopan.org berkarya dan mengabdikan hidupnya untuk kesehatan masyarakat Indonesia.

Tanda-tanda Sakit Jantung di Usia Muda yang Sering Diabaikan

Osteoporosis adalah salah satu gangguan kesehatan yang rawan menghampiri masyarakat. Namanya saja gangguan kesehatan, tentu kondisinya tidaklah menyenangkan untuk dirasakan.

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab munculnya osteoporosis. Demikian pula dengan gejala-gejala yang timbul. Walaupun demikian, Anda tidak perlu khawatir apabila osteoporosis datang menghampiri.

Penyakit ini dapat diobati secara medis, salah satunya dengan obat-obatan yang diracik oleh anggota pafikotamuarabungo.org. Namun Anda juga bisa menggunakan opsi pengobatan alami, loh! Simak uraian selengkapnya berikut ini.

Pengertian, Penyebab, dan Gejala Osteoporosis


Pengertian, Penyebab, dan Gejala Osteoporosis

Secara ringkas, osteoporosis adalah suatu kondisi ketika kepadatan tulang berkurang yang berujung pada keropos hingga mudah patah.

Penyakit ini pun tak kenal usia dan jenis kelamin, semua bisa terkena. Namun risiko lebih tinggi pada individu dengan riwayat (osteoporosis di keluarga) dan lansia (khususnya wanita yang telah menopause).

Anda perlu memahami bahwa idealnya tulang selalu dalam kondisi padat karena fungsinya sebagai penyangga tubuh dan mendukung mobilitas manusia. Jika terserang osteoporosis tentunya akan terkendala dalam aktivitas harian.

Gejala osteoporosis jarang muncul dan baru terdeteksi setelah pengidapnya jatuh atau bahkan mengalami cedera yang berujung pada patah tulang. Walaupun demikian, berikut ini adalah beberapa gejala yang mudah dideteksi:

  • Tulang mudah patah walau hanya terkena benturan ringan
  • Nyeri punggung akibat patah tulang belakang
  • Postur badan menjadi bungkuk
  • Berkurangnya tinggi badan

Adapun osteoporosis disebabkan oleh kemampuan tubuh yang berkurang dalam meregenerasi tulang. Kondisi ini menyebabkan kepadatan tulang pun ikut berkurang. Adapun beberapa penyebab lainnya terdiri dari:

  • Gangguan hormon
  • Kekurangan vitamin D
  • Kebiasaan merokok
  • Jarang berolahraga
  • Konsumsi obat-obatan tertentu

Pengobatan Osteoporosis


Setelah menyelami pengertian, gejala, dan penyebab, kini saatnya untuk memahami metode pengobatan. Untuk mengobati osteoporosis, tersedia dua alternatif berikut ini:

Medis


Secara medis, ada beberapa obat yang dapat diberikan oleh dokter. Obat untuk meningkatkan kepadatan tulang terdiri dari antibodi monoklonal, bifosfonat, dan terapi hormon.

Sedangkan obat untuk meningkatkan pembentukan tulang terdiri dari abaloparatide dan teriparatide. Setelah menerima resep dari dokter, semua jenis obat ini akan disiapkan oleh para anggota pafikotamuarabungo.org.

Ingatlah selalu bahwa obat-obatan hanya dapat diperoleh dengan resep dokter. Apabila tidak diresepkan maka hendaknya tidak membelinya secara bebas di berbagai apotik.

Alami


Apabila penderita osteoporosis tidak ingin mengonsumsi obat-obatan, maka tersedia berbagai alternatif alami berikut ini:

  • Jahe
  • Teh hijau
  • Seledri
  • Kunyit
  • Madu murni/asli
  • Seledri
  • Temulawak
  • Bawang putih

Seluruh bahan di atas mudah ditemukan dan dapat Anda sertakan dalam konsumsi harian. Khusus kunyit hendaknya tidak dikonsumsi secara berlebihan karena dapat menimbulkan efek samping seperti diare, perut kembung, mual, dan muntah.

Walaupun opsi pengobatan sudah tersedia dalam metode medis dan alami, bukan berarti Anda menjadi abai dalam menjaga kesehatan tulang. Idealnya setiap individu melakukan pencegahan osteoporosis.

Bagaimana caranya? Sesungguhnya cukup sederhana, yakni mengurangi risikonya. Bisa dengan berhenti merokok, rajin berolahraga, konsumsi makanan dengan kandungan vitamin D dan kalsium.

Adapun khusus wanita menopause hendaknya melakukan pemeriksaan tulang secara rutin ke dokter. Dengan demikian, jika pun terserang osteoporosis dapat terdeteksi lebih dini dan dilanjutkan dengan tindakan.

Beragam informasi yang mencakup pengertian, penyebab osteoporosis, hingga pengobatan dan pencegahan telah Anda peroleh. Kiranya asupan wawasan Anda dapat bertambah. Ingatlah selalu bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati, ya!

Pengobatan Osteoporosis: Metode Medis dan Alami

Usus buntu adalah bagian dari usus besar yang menyerupai kantong kecil dengan ukuran 5–10 cm. Organ ini berada di bagian kanan bawah perut, atau tepat berada di pangkal awal usus besar.

Selain merupakan bagian organ tubuh, istilah usus buntu pun kerap dikaitkan dengan nama penyakit. Usus buntu sudah lazim digunakan sebagai rujukan dari peradangan usus buntu atau apendisitis.

Radang usus buntu terjadi karena sumbatan pada usus buntu. Sumbatan tersebut dapat menyebabkan usus mengalami peradangan, membengkak hingga terisi dengan nanah. Jika sudah tercapai kondisi tersebut, maka solusi terbaik yang kerap direkomendasikan adalah melalui tindakan operasi.

Meski demikian, tindakan operasi dapat dihindari jika kondisi radang usus buntu masih termasuk kategori ringan dan belum muncul komplikasi. Oleh karena itu Anda perlu mengetahui tanda gejala usus buntu untuk meminimalisir efek dari apendisitis.

Mengenal Gejala Usus Buntu


Gejala dan Penanganan Awal Usus Buntu yang Harus Anda Ketahui

Radang pada usus buntu dapat dikenali dari beberapa gejala. Ciri-ciri radang usus buntu ini akan membantu Anda untuk melakukan antisipasi dan untuk mencegah komplikasi akibat infeksi pada usus yang tidak terkontrol.

Beberapa gejala berikut patut Anda waspadai sebagai ciri-ciri usus buntu:

1. Nyeri pada perut


Gejala utama dari usus buntu adalah nyeri pada bagian perut. Nyeri yang dialami pun memiliki karakteristik tersendiri.

Dimulai dari sakit pada bagian tengah perut yang hilang timbul, hingga menjalar ke bagian perut bawah. Nyeri pada area perut dapat meningkat saat melakukan aktivitas seperti berjalan bahkan ketika Anda batuk.

2. Mengalami Diare atau Konstipasi


Ketidakseimbangan bakteri saat terjadinya peradangan dapat menyebabkan diare atau konstipasi (sembelit). Karenanya Anda perlu waspada jika nyeri perut bagian bawah dengan diikuti gejala diare atau bahkan sembelit.

3. Perut kembung


Rasa kembung dapat menjadi gejala penyerta usus buntu karena adanya penumpukan gas di dalam perut akibat usus yang tersumbat.

4. Sulit buang gas


Tersumbatnya saluran pencernaan akibat usus buntu dapat menyebabkan tubuh kesulitan untuk buang gas.

Penanganan Awal Usus Buntu


Langkah penanganan awal usus buntu dapat Anda lakukan untuk mencegah terjadinya infeksi bakteri yang berat.

Usus buntu kategori ringan dapat diatasi dengan mengkonsumsi obat-obat tertentu atau dengan menggunakan terapi herbal. Tentunya penanganan awal ini dapat mencegah terjadinya komplikasi.

Berikut penanganan awal saat Anda mengalami usus buntu:

1. Mengkonsumsi Antibiotik


Cara mengobati usus buntu kategori ringan dapat dilakukan dengan cara mengkonsumsi antibiotik. Anda akan diresepkan obat antibiotik sesuai dengan tipe kuman yang menyebabkan infeksi. Karenanya, Anda tidak diperbolehkan untuk mengkonsumsi antibiotik tanpa resep dokter.

2. Terapi Herbal


Selain mengkonsumsi obat, Anda pun dapat mengkonsumsi obat herbal usus buntu. PAFI merekomendasikan untuk memanfaatkan tanaman herbal.

Anda dapat mengkonsumsi tanaman yang bersifat anti radang seperti kunyit, minyak jarak ataupun jahe. Namun perlu Anda ingat, terapi herbal ini tidak bersifat menyembuhkan namun hanya meringankan gejala dari usus buntu semata.

Usus buntu merupakan kondisi medis yang jika tidak mendapatkan penanganan khusus berpotensi membahayakan jiwa.

Jika Anda saat ini tengah merasakan gejala usus buntu, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Selain pengobatan medis, Anda pun dapat melakukan terapi herbal dengan mengkonsumsi obat-obatan herbal.

Pengobatan herbal diyakini PAFI mampu meredakan gejala-gejala radang usus sehingga dapat meminimalisir terjadinya komplikasi atau infeksi bakteri yang berat.

Gejala dan Penanganan Awal Usus Buntu yang Harus Anda Ketahui

Meski obat-obatan kimia sekarang sudah banyak jumlahnya,tetapi tidak sedikit orang yang lebih memilih tanaman obat untuk batuk berdarah. Hal ini dilakukan karena obat herbal dinilai lebih aman dan tanpa efek samping.

Bukan hanya satu, ada beberapa tanaman obat untuk batuk berdarah yang dipercaya ampuh untuk mengurangi gejalanya.

Kandungan-kandungan di dalamnya merupakan senyawa yang mampu bekerja meredakan gejala batuk. Penasaran dengan berbagai rekomendasi obat herbalnya? Simak dengan baik penjelasan di sini.
 

Daftar Tanaman Obat untuk Batuk Berdarah


Tanaman Obat Ampuh untuk Batuk Berdarah

Siapa yang tidak panik ketika mengalami batuk disertai keluarnya darah. Jangan dibiarkan berlarut-larut, sesegera mungkin obati dengan obat alami yang mudah ditemukan di sekitar rumah berikut ini:
 

1. Mengkudu


Di masyarakat, tanaman ini juga sering disebut sebagai pace. Meski sering dipandang sebelah mata, tetapi mengkudu memiliki khasiat baik untuk meredakan batuk. Di dalamnya terkandung senyawa yang menghilangkan hawa lembab pada tubuh.

Berkat khasiatnya tersebut, mengkudu masuk ke dalam salah satu tanaman obat untuk batuk berdahak. Cara mengonsumsinya sangat mudah, Anda bisa makan langsung buahnya yang sudah matang atau mengubahnya menjadi jus.
 

2. Jintan


Di dalam jintan terkandung minyak atsiri 0,2 persen yang terdiri dari fenol, sineol, isopropil-o-kresol, dan karvakrol. Berkat kandungannya, jintan sering dimanfaatkan sebagai obat berbagai jenis batuk termasuk batuk berdarah dan batuk kering.

Agar rasa khasnya tidak begitu menonjol saat dikonsumsi, olah jintan dengan campuran kayu manis dan gula batu. Jika menjadikannya sebagai tanaman obat untuk batuk kering, minum rebusan daun jintan sebanyak setengah gelas per hari sampai batuk mereda.
 

3. Kencur


Pasti banyak yang sudah tidak asing dengan kencur. Ternyata, tanaman ini termasuk tanaman obat untuk batuk kering karena mengandung methyl-coumaric acid, borneol, cinnamic aldehyde, cinnamic acid ethyl-ester pentadecane, camphene, dan sebagainya.

Kencur memiliki khasiat untuk mengencerkan dahak yang sulit keluar dari tenggorokan, penyebab batuk kering ataupun batuk berdarah. Selain yang disebutkan tadi, dalam kencur juga terkandung senyawa antibakteri yang mempercepat penyembuhan batuk.
 

4. Kunyit


Dalam kunyit terkandung minyak atsiri 3 sampai 5 persen (artumeron, simen, dan turmeron), pati, kurkumin, damar, dan tanin. Berdasarkan kandungannya, kunyit sering dimanfaatkan sebagai tanaman obat untuk batuk berdahak dan batuk berdarah.

Sangat disarankan untuk meminumnya sebelum tidur supaya kandungannya bekerja secara maksimal, terlebih jika Anda sedang mengalami radang tenggorokan. Bagi yang tidak ingin ribet, sekarang sudah tersedia ramuan kunyit dalam bentuk bubuk siap seduh.
 

5. Jeruk Nipis


Siapa sangka dalam jeruk nipis terdapat berbagai kandungan baik berupa felandren, asam sitrat 7 sampai 7,6 persen, mineral, damar lemak, vitamin B1, lemon kamfer, citral limonene, geranil asetat, linalin asetat, serta cadinene.

Kandungan-kandungan baiknya tersebut diklaim mampu meredakan batuk. Terlebih, di dalam jeruk nipis juga terkandung kalsium sebesar 40 mg/100 g jeruk, fosfor sebesar 22 mg, dan vitamin C sebesar 27 mg/100 g jeruk.
 

6. Jahe


Sejak lama, jahe dipercaya sebagai herbal yang dapat mengurangi gejala batuk. Di dalamnya terkandung senyawa bioaktif yang ternyata juga berkhasiat untuk mengurangi mual serta mencegah munculnya berbagai gangguan pencernaan.

Cara membuat ramuannya sangat mudah, cukup geprek jahe secukupnya, kemudian masukkan ke dalam air panas. Tunggu beberapa saat, kemudian minum selagi masih hangat.

Penasaran dengan ulasan mengenai kesehatan lainnya? Anda bisa mengunjungi Situs kesehatan seperti halodok. Ada banyak sekali topik terkait kesehatan bermanfaat yang dibahas di sana.

6 Tanaman Obat Ampuh untuk Batuk Berdarah