UMKM menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM 2024, UMKM menyumbang 60,34% terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia. Namun, mayoritas masih bergantung pada metode tradisional.
Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, memiliki potensi UMKM yang besar terutama yang dijalankan oleh perempuan. Mayoritas berjualan di pasar tradisional dengan modal terbatas. Akses pasar dan teknologi menjadi kendala utama.
Digitalisasi pasar tradisional melalui inisiatif e‑Pasar Langkat menjadi solusi tepat. Inisiatif ini diharapkan dapat menghubungkan produk lokal dengan pasar yang lebih luas secara digital.
Mengenal Platform e‑Pasar Langkat: Fitur dan Cara Kerja
e‑Pasar Langkat merupakan platform digital resmi pemerintah daerah. Platform ini dapat diakses melalui tautan khusus https://pasar.langkatkab.go.id/app/ yang disediakan pemerintah. Fungsinya adalah sebagai marketplace digital untuk produk UMKM lokal.
Fitur Utama:
-
Pendaftaran Online
Pedagang bisa mendaftar secara daring. Prosesnya meliputi pengisian data usaha dan personal. Setelah verifikasi, pedagang mendapat akses untuk memasarkan produk. -
Etalase Digital
Pengguna dapat mengunggah produk lengkap dengan foto, harga, dan deskripsi. Pembeli bisa melihat katalog ini kapan saja. -
Direktori Pasar dan Pedagang
Platform menyediakan daftar pasar tradisional dan pedagang aktif. Ini membantu pelanggan mencari produk spesifik di wilayah tertentu. -
Update Harga Komoditas
Data harga harian komoditas tersedia secara real-time. Ini memberi transparansi dan membantu pedagang menentukan harga jual yang kompetitif. -
Sistem Transaksi Terintegrasi
Pembeli dapat langsung memesan produk melalui platform. Metode pembayaran beragam, mempermudah transaksi tanpa harus bertatap muka.
Dampak Positif Digitalisasi bagi Perempuan Pelaku UMKM di Langkat

Perempuan menjadi kelompok paling terdampak positif dari digitalisasi pasar ini. Sebanyak 65% pedagang pasar tradisional Langkat adalah perempuan yang menjalankan usaha rumahan.
Akses Pasar Lebih Luas
Sebelumnya, produk hanya dijual di sekitar desa atau pasar lokal. Melalui platform digital, jangkauan pasar meluas hingga kota-kota besar di Sumatera dan bahkan nasional.
Efisiensi Waktu dan Biaya
Perempuan tidak perlu meninggalkan rumah atau pasar untuk mencari pembeli. Proses transaksi dan pemasaran dapat dilakukan secara online.
Peningkatan Pendapatan
Dengan pasar yang lebih luas, penjualan meningkat. Sejumlah pelaku UMKM melaporkan kenaikan omzet hingga 40% setelah bergabung ke platform.
Peningkatan Literasi Digital
Pelatihan yang diselenggarakan pemerintah mempercepat pemahaman teknologi. Perempuan yang sebelumnya awam kini bisa mengoperasikan aplikasi e‑Pasar Langkat.
Studi Kasus: Kisah Nyata Perempuan Pelaku Usaha
Ibu Hanum: Dari Keripik Pisang Desa ke Pasar Kota
Ibu Hanum, ibu rumah tangga di Kecamatan Secanggang, mengolah keripik pisang dengan resep turun-temurun. Sebelum e‑Pasar, ia hanya menjual ke tetangga dan pasar lokal.
Setelah bergabung, produknya kini dikirim ke Medan dan beberapa kabupaten tetangga. Penjualan daring memudahkan pengelolaan stok dan pemesanan.
Ia juga mengakses pelatihan rutin dari pemerintah melalui platform. Ini membantu dalam meningkatkan kualitas produk dan teknik pemasaran digital.
Ibu Sulastin: Penjual Ikan Asin yang Go Digital
Ibu Sulastin awalnya kesulitan menggunakan smartphone. Dengan bimbingan anak dan pelatihan e‑Pasar, ia mampu mengunggah produk ikan asin dan membalas pertanyaan pelanggan.
Kini, omzet usaha naik 30% dan pelanggan bertambah signifikan. Ia merasa lebih mandiri dan percaya diri.
Program Pelatihan dan Pendampingan dari Pemerintah Langkat
Pemerintah Langkat menyediakan program pelatihan literasi digital khusus untuk pelaku UMKM. Materi pelatihan mencakup:
-
Cara menggunakan platform e‑Pasar Langkat untuk pendaftaran dan pengelolaan toko online
-
Teknik fotografi produk yang menarik
-
Strategi pemasaran digital dan penetapan harga yang kompetitif
-
Pengelolaan keuangan usaha dasar
Pelatihan dilakukan secara berkala, minimal satu kali setiap bulan. Peserta mendapat pendampingan langsung dari tenaga ahli di bidang digitalisasi ekonomi.
Tantangan yang Masih Dihadapi
Meski banyak kemajuan, beberapa tantangan masih muncul:
-
Keterbatasan jaringan internet di daerah pelosok
-
Kurangnya perangkat digital bagi sebagian pelaku UMKM
-
Hambatan bahasa dan tingkat pendidikan yang bervariasi
-
Kebiasaan lama yang sulit berubah
Pemerintah terus berupaya mengatasi hambatan ini melalui program bantuan internet desa, distribusi perangkat, dan pendampingan intensif.
Peluang dan Harapan bagi Perempuan UMKM di Langkat
Transformasi digital melalui e‑Pasar Langkat membawa angin segar. Perempuan pelaku usaha kini memiliki akses pasar yang luas, efisien, dan modern.
Dengan dukungan teknologi, pelatihan, dan pendampingan, perempuan mampu meningkatkan pendapatan dan mengelola usaha secara mandiri.
Inisiatif ini juga mendorong digitalisasi pasar tradisional yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Model ini patut menjadi contoh daerah lain di Indonesia.
Peluang besar menanti bagi mereka yang berani memanfaatkan teknologi. Melalui e‑Pasar Langkat (https://pasar.langkatkab.go.id/app/), harapan baru terbit bagi perekonomian lokal, terutama bagi perempuan pelaku UMKM.
Tidak ada komentar