Halaman

Visit Hanumrais.com
Mendapatkan pinjaman usaha tanpa jaminan bisa sangat menguntungkan bagi pengusaha karena dapat mengembangkan bisnis dengan modal lebih banyak. 

Namun ternyata tidak selalu demikian, ada pengusaha yang bisnisnya tetap tidak berkembang meski sudah mendapat suntikan dana dalam jumlah besar. Kira-kira apa permasalahannya? Ini menarik untuk diketahui.

Banyak pengelola usaha yang mengeluh tidak bisa mengembangkan bisnisnya karena terbentur dengan modal. 

Namun nyatanya setelah mempunyai dana yang cukup, keuntungannya pun tetap sama, bahkan menurun karena harus membayar bunga pinjaman. Jika hal ini terjadi, pasti ada kesalahan yang dilakukan dalam mengelola modal tersebut.
 

Kesalahan dalam Mengelola Modal


Kesalahan Mengelola Pinjaman Usaha tanpa Jaminan

Untuk mendukung pengembangan bisnis, banyak perusahan keuangan yang memberikan pinjaman tanpa modal. 

Tujuannya agar semakin banyak pengusaha yang bisa mengembangkan bisnisnya dan membuka lapangan pekerjaan. Bagi perusahaan keuangan, tujuan lain tentu untuk mendapatkan keuntungan dari dari kerja sama tersebut.

Apa saja kesalahan dalam mengelola pinjaman usaha tanpa jaminan? Pebisnis perlu mengetahui agar tidak terjebak dan justru membuat usaha yang dikelolanya bangkrut. Berikut yang perlu mendapat perhatian:

1. Menggabungkan antara uang pinjaman untuk usaha dengan uang pribadi


Sebagai pengusaha yang baik, seharusnya memisahkan antara uang usaha dan pribadi. Tujuannya agar jangan sampai dana yang seharusnya diputar untuk usaha justru digunakan untuk hal yang tidak perlu. Sebaiknya membuat dua rekening berbeda.

Pemisahan dana pribadi dan usaha sangat penting agar mudah memantau dan mengetahui perkembangan bisnis yang dijalankan. Dengan demikian bisa lebih cepat mengambil tindakan apabila mengetahui usaha yang dijalankan ternyata tidak sehat.

2. Tidak merencanakan penggunaan uang pinjaman dengan baik


Kesalahan berikutnya yang sering dilakukan adalah tidak membuat perencanaan penggunaan pinjaman dengan baik. Ini bisa berdampak pada penggunaan yang salah. Sebaiknya pebisnis membuat planning jangka pendek dan panjang serta alternatif apabila rencana tersebut tidak berhasil sebagai acuan.

Dengan demikian penggunaan dana lebih jelas dan terkontrol. Banyak pebisnis yang pada saat memegang uang menjadi terlena. Tanpa sadar uang yang seharusnya untuk usah akhirnya habis, sedangkan kewajiban membayar pokok dan bunga pinjaman terus berjalan.

3. Tidak mencatat penggunaan uang pinjaman tersebut


Mencatat setiap penggunaan uang pinjaman sangat penting. Tujuannya agar pebisnis mempunyai arahan dan mudah mengevaluasi penggunaannya. Sekecil apapun pengeluaran tersebut sebaiknya ditulis dan bandingkan dengan rencana awal apakah sesuai atau tidak.

Perlu diingat, uang pinjaman membutuhkan biaya berupa bunga yang harus dibayar setiap tahun. Kesalahan dalam mengelolanya justru akan mengurangi aset sehingga berdampak pada kerugian yang bisa dialami.

4. Tidak tertib dalam membayar pinjaman


Riwayat pembayaran merupakan catatan yang akan tetap ada di sistem bank di Indonesia. Apabila mengajukan pinjaman lagi meski di perusahaan keuangan lain, catatan tersebut bisa ditarik melalui sistem informasi debitur.

Perusahaan keuangan tidak akan berani memberikan pinjaman apabila riwayat pembayaran sebelumnya tidak bagus. Ada dua indikasi dari riwayat pembayaran ini. Pertama karakter nasabah kurang baik sehingga melalaikan kewajiban. Sedangkan yang kedua nasabah tersebut tidak mempunyai kemampuan membayar sehingga tidak layak mendapat pinjaman.

5. Menggunakannya untuk keperluan selain pengembangan usaha


Memegang uang dalam jumlah banyak sering membuat lena sehingga menggunakannya tanpa terasa untuk hal yang tidak perlu. Banyak pengusaha yang akhirnya mengalami kerugian setelah mendapat pinjaman usaha tanpa jaminan karena hal ini.

Karena itu sangat penting membuat perencanaan penggunaan dan membatasi diri agar tidak tergiur menggunakan dana pinjaman selain untuk pengembangan usaha. Caranya dengan membuat catatan, menyimpan dana tersebut terpisah dari rekening pribadi dan lainnya.

6. Mengajukan pinjaman melebihi kebutuhan


Tidak sedikit pengelola usaha yang memanipulasi data agar bisa mendapat pinjaman lebih besar dari kemampuan membayar. Hal ini merupakan salah satu penyebab gagal bayar karena keuntungan usaha tidak bisa menutupi jumlah angsuran.

Jangan pernah melakukan hal ini jika tidak ingin bangkrut. Pikirkan dengan benar kebutuhan dana pinjaman, kemampuan bayar dan perencanaan penggunaan serta alternatif apabila hal tersebut tidak dapat direalisasikan.

Kemana sebaiknya mengajukan pinjaman untuk mengembangka usaha? Hal ini perlu dipikirkan dengan benar agar tidak salah pilih perusahaan layanan pinjaman keuangan. Sebagai alternatif, pengusaha bisa mengajukan pinjaman melalui Fazz Business.

Sebagai perusahaan teknologi keuangan yang sudah berpengalaman, Fazz Business hadir menjawab kebutuhan pelaku usaha untuk mendapatkan modal dalam bentuk loan atau pinjaman yang mudah dan cepat. Pebisnis bisa mendapatkan pinjaman usaha hingga 2 milyar tanpa jaminan. 

Pembayarannya pun fleksibel, mulai dari 30 hari hingga 360 hari. Kemudahan ini merupakan bentuk komitmen Fazz Business untuk mendukung pengembangan usaha di Indonesia dan negara-negara di Asia Tenggara.

Tertarik untuk mengajukan pinjaman usaha tanpa jaminan di Fazz Business? Anda bisa langsung cari tahu di sini.

Kesalahan Mengelola Pinjaman Usaha tanpa Jaminan

Mendapatkan pinjaman usaha tanpa jaminan bisa sangat menguntungkan bagi pengusaha karena dapat mengembangkan bisnis dengan modal lebih banyak. 

Namun ternyata tidak selalu demikian, ada pengusaha yang bisnisnya tetap tidak berkembang meski sudah mendapat suntikan dana dalam jumlah besar. Kira-kira apa permasalahannya? Ini menarik untuk diketahui.

Banyak pengelola usaha yang mengeluh tidak bisa mengembangkan bisnisnya karena terbentur dengan modal. 

Namun nyatanya setelah mempunyai dana yang cukup, keuntungannya pun tetap sama, bahkan menurun karena harus membayar bunga pinjaman. Jika hal ini terjadi, pasti ada kesalahan yang dilakukan dalam mengelola modal tersebut.
 

Kesalahan dalam Mengelola Modal


Kesalahan Mengelola Pinjaman Usaha tanpa Jaminan

Untuk mendukung pengembangan bisnis, banyak perusahan keuangan yang memberikan pinjaman tanpa modal. 

Tujuannya agar semakin banyak pengusaha yang bisa mengembangkan bisnisnya dan membuka lapangan pekerjaan. Bagi perusahaan keuangan, tujuan lain tentu untuk mendapatkan keuntungan dari dari kerja sama tersebut.

Apa saja kesalahan dalam mengelola pinjaman usaha tanpa jaminan? Pebisnis perlu mengetahui agar tidak terjebak dan justru membuat usaha yang dikelolanya bangkrut. Berikut yang perlu mendapat perhatian:

1. Menggabungkan antara uang pinjaman untuk usaha dengan uang pribadi


Sebagai pengusaha yang baik, seharusnya memisahkan antara uang usaha dan pribadi. Tujuannya agar jangan sampai dana yang seharusnya diputar untuk usaha justru digunakan untuk hal yang tidak perlu. Sebaiknya membuat dua rekening berbeda.

Pemisahan dana pribadi dan usaha sangat penting agar mudah memantau dan mengetahui perkembangan bisnis yang dijalankan. Dengan demikian bisa lebih cepat mengambil tindakan apabila mengetahui usaha yang dijalankan ternyata tidak sehat.

2. Tidak merencanakan penggunaan uang pinjaman dengan baik


Kesalahan berikutnya yang sering dilakukan adalah tidak membuat perencanaan penggunaan pinjaman dengan baik. Ini bisa berdampak pada penggunaan yang salah. Sebaiknya pebisnis membuat planning jangka pendek dan panjang serta alternatif apabila rencana tersebut tidak berhasil sebagai acuan.

Dengan demikian penggunaan dana lebih jelas dan terkontrol. Banyak pebisnis yang pada saat memegang uang menjadi terlena. Tanpa sadar uang yang seharusnya untuk usah akhirnya habis, sedangkan kewajiban membayar pokok dan bunga pinjaman terus berjalan.

3. Tidak mencatat penggunaan uang pinjaman tersebut


Mencatat setiap penggunaan uang pinjaman sangat penting. Tujuannya agar pebisnis mempunyai arahan dan mudah mengevaluasi penggunaannya. Sekecil apapun pengeluaran tersebut sebaiknya ditulis dan bandingkan dengan rencana awal apakah sesuai atau tidak.

Perlu diingat, uang pinjaman membutuhkan biaya berupa bunga yang harus dibayar setiap tahun. Kesalahan dalam mengelolanya justru akan mengurangi aset sehingga berdampak pada kerugian yang bisa dialami.

4. Tidak tertib dalam membayar pinjaman


Riwayat pembayaran merupakan catatan yang akan tetap ada di sistem bank di Indonesia. Apabila mengajukan pinjaman lagi meski di perusahaan keuangan lain, catatan tersebut bisa ditarik melalui sistem informasi debitur.

Perusahaan keuangan tidak akan berani memberikan pinjaman apabila riwayat pembayaran sebelumnya tidak bagus. Ada dua indikasi dari riwayat pembayaran ini. Pertama karakter nasabah kurang baik sehingga melalaikan kewajiban. Sedangkan yang kedua nasabah tersebut tidak mempunyai kemampuan membayar sehingga tidak layak mendapat pinjaman.

5. Menggunakannya untuk keperluan selain pengembangan usaha


Memegang uang dalam jumlah banyak sering membuat lena sehingga menggunakannya tanpa terasa untuk hal yang tidak perlu. Banyak pengusaha yang akhirnya mengalami kerugian setelah mendapat pinjaman usaha tanpa jaminan karena hal ini.

Karena itu sangat penting membuat perencanaan penggunaan dan membatasi diri agar tidak tergiur menggunakan dana pinjaman selain untuk pengembangan usaha. Caranya dengan membuat catatan, menyimpan dana tersebut terpisah dari rekening pribadi dan lainnya.

6. Mengajukan pinjaman melebihi kebutuhan


Tidak sedikit pengelola usaha yang memanipulasi data agar bisa mendapat pinjaman lebih besar dari kemampuan membayar. Hal ini merupakan salah satu penyebab gagal bayar karena keuntungan usaha tidak bisa menutupi jumlah angsuran.

Jangan pernah melakukan hal ini jika tidak ingin bangkrut. Pikirkan dengan benar kebutuhan dana pinjaman, kemampuan bayar dan perencanaan penggunaan serta alternatif apabila hal tersebut tidak dapat direalisasikan.

Kemana sebaiknya mengajukan pinjaman untuk mengembangka usaha? Hal ini perlu dipikirkan dengan benar agar tidak salah pilih perusahaan layanan pinjaman keuangan. Sebagai alternatif, pengusaha bisa mengajukan pinjaman melalui Fazz Business.

Sebagai perusahaan teknologi keuangan yang sudah berpengalaman, Fazz Business hadir menjawab kebutuhan pelaku usaha untuk mendapatkan modal dalam bentuk loan atau pinjaman yang mudah dan cepat. Pebisnis bisa mendapatkan pinjaman usaha hingga 2 milyar tanpa jaminan. 

Pembayarannya pun fleksibel, mulai dari 30 hari hingga 360 hari. Kemudahan ini merupakan bentuk komitmen Fazz Business untuk mendukung pengembangan usaha di Indonesia dan negara-negara di Asia Tenggara.

Tertarik untuk mengajukan pinjaman usaha tanpa jaminan di Fazz Business? Anda bisa langsung cari tahu di sini.

Tidak ada komentar